Histeris, pingsan hingga depresi merupakan beberapa adegan yang terjadi saat masa-masa pengumuman kelulusan sekolah. Bagi yang tidak lulus, dunia memang seolah runtuh, pokoknya tamat. Kaya nggak ada harapan lagi. Emang sih, tetep ada kesempatan kedua untuk ujian ulang. Tapi gara-gara gak lulus, peluang masuk universitas negeri favorit yang tadinya udah ada digenggaman bakal melayang begitu aja.
Selain itu, nggak lulus UN sama artinya dengan mempermalukan diri sendiri dan juga keluarga. Ada kesan, murid nggak serius dalam menerima pelajaran dan label si bodoh pasti langsung dialamatkan. Siapa yang mau coba dikasih cap pandir, kalo dalam kenyataanya sudah belajar mati-matian.
So, apakah tidak lulus memang akhir dari segalanya? Atau justru semacam
cambuk supaya kita bangkit dan membuktikan bahwa kita mampu memperbaiki diri? Mungkin pendapat Remaja pendhawa berikut, sama dengan apa yang terdapat dalam pikiran kamu? Baca aja terus ke bawah. heheh .......
Kejadian nggak lulus, nggak pernah terbayangkan oleh BUNGA(nama bukan asli). Cewek yang imuth ini mengaku sangat sedih harus mengingat masa-masa mengecewakan itu. "Aku ikut les sana-sini. Belajar giat.Tapi ada satu nilai yang dibawah standar yang ditentukan dan bikin aku nggak lulus. Untung Ortu memahami," jelasnya.
BUNGA yang saat ini masih menunggu kelulusan , harus menggigit jari saat rasa dag dig dug terus menghantuinya. Untung saja, doi nggak sampai pingsan karena terus disupport oleh para guru. "Bagi semua sisswa yang nggak lulus, hal pertama yang dirasakan pasti rasa sakit hati yang nggak tertahankan. Pokoknya kaya tersayat-sayat deh! melebihi patah hati,sumpah lhoo!!" kata mreka
Sementara rahma, termasuk siswa yang beruntung karena lulus dengan nilai bagus. rahma sendiri sempat merasa down karena mendapat hasil buruk pada masa tes uji coba. "Waktu pengayaan, nilaiku jelek banget. Tapi aku jadi terpacu untuk belajar lebih giat," tukasnya.
rahma juga didera khawatir melihat beberapa teman dekatnya nggak lulus. Selain pingsan, temannya tersebut jadi murung dan mengurung diri di kamar. "Untuk mengembalikan semangatnya tuh susah banget. Padahal masih bisa diulang, tapi dia merasa udah jadi orang yang berguna," tutur cewek yang langsing ini.
Pendapat lain datang dari nur. Cowok yang sok kaya banci tpi ganteng jga, mengatakan ketidaklulusan sebagai ujian yang mesti disikapi dengan bijak. "Karena aku nggak mebgalami peristiwa itu, mungkin ngomongnya gampang. Tapi menurutku, kalo mau sedih berlebihan juga nggak nyelesein masalah kan?"
Tidak lulus bukanlah akhir dunia dalam pandangan BUNGA. Masih banyak hal yang perlu segera diselesaikan dari pada bermuram durja."Anggap aja ujian kesabaran dan keimanan. Orangtua juga jangan menjudgje bahwa si anak bodoh. Bangkitkan semangatnya untuk menghadapi ujian susulan," tandasnya.
Sedangkan yeva menganggap predikat tidak lulus, bakal jadi momok menakutkan seumur hidupnya. yeva yang baru mengikuti ujian akhir sekolah ini ketar-ketir juga menghadapi pengumuman. Jika tiba-tiba standar kelulusan kembali dinaikkan, harus bersiap menghadapi resiko terburuk sekalipun.
"Harus berhenti bandel kaya bolos pelajaran atau main-main yang nggak penting. Sekarang mesti fokus belajar," jelasnya.
mari semangat belajar belajar dan belajar optimis sangat di perlukan . Namun melihat peluang ketidaklulusan tetap terbuka lebar dan menimpa beberapa kakak kelasnya, Lulut menjadi was-was juga. "Wah jangan sampe nggak lulus, bakal nggak diaku anak kali sama ortu. Tapi kalau kita mau berusaha, Insya Allah hasilnya juga sesuai porsi usaha kita," (ina)
*editing by cahbraling*
tidak lulus????huuhhhh!!! ahir dunia!!???????
Rabu, 07 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar